Mulyadi Umar
Mulyadi Umar
  • Oct 22, 2021
  • 2457

Dugaan Penyelewengan Bansos BPNT di Luwu Timur, Dirjen Kemensos: Laporkan!

Dugaan Penyelewengan Bansos BPNT di Luwu Timur, Dirjen Kemensos: Laporkan!
Lukmansyah warga KPM KKS Desa Lanosi

Luwu Timur, Sulsel - Penyaluran bantuan sosial di Luwu Timur kembali disorot publik, pasalnya saldo kartu kesejahteraan sosial (KKS) yang seharusnya digesek saat penerimaan bantuan terlaksana, sebaliknya di Desa Lanosi Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur pada September 2021 kemarin, pemilik kartu KKS dikumpul oleh agen e-warung lalu masing - masing pemilik kartu KKS disuruh gesek kartunya.  Hingga saldo kartu KKS warga KPM pun berpindah ke agen e-warung secara sepihak tanpa sosialiasi sebelumnya.

Pada September 2021 silam sedikitnya 67 dari 100 orang penerima perluasan Bansos BPNT disuruh datang ke agen e-warong untuk gesek Kartu KKS saat itu.

Mirisnya komoditi pangan kebutuhan warga KPM belum disiapkan agen e-warung. Diketahui penyaluran Bansos baru dilakukan Rabu kemarin (20/10)21) atau sebulan setelah penarikan saldo.

Fakta ini terungkap saat dilakukan penyaluran Bansos BPNT di Desa Lanosi Rabu (20/10/21) kemarin. Kegiatan ini dipantau langsung Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial RI, Beni Sujanto didampingi Kadis Sosial Luwu Timur, Sukarti serta Pendamping PKH setempat.

Sebelumnya, Lukmansyah bersama warga Desa Lanosi lainnya selaku penerima manfaat membeberkan  adanya dugaan penyelewengan dana Bansos ini.

"Saya salah satu warga penerima manfaat program Perluasan BPNT sudah mengetahui dana tersebut sudah ada di rekening sejak bulan September silam setelah kami gesek kartu KKS saat itu, sementara komoditi pangan kebutuhan warga KPM belum disiapkan e-warung" tuturnya Kamis (22/10/21).

Pengakuan Lukmansyah  selaku warga KPM ditanggapi  Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos, Beni Sujanto mengaku kaget dan seketika langsung mengultimatum agen e-warung.

"ini sesuatu yang tidak benar, harusnya saat dilakukan penarikan Saldo, mestinya komoditas pangan sudah disiapkan agen, jangan ditarik saldo warga saat barangnya belum ada, tidak benar ini, " tegas Beni.

Ungkapan Dirjen tersebut seketika direspon langsung warga. Lukmansyah, mewakili warga sesama KPM kembali menanyakan, "jadi apa yang harus kami lakukan dan apa jaminan kepada kami pak, " ungkapnya.

Menanggapi pernyataan warga tersebut, Beni Sujanto selaku Dirjen Kemensos sontak menjawab, "Laporkan ke penegak hukum, dan kalau ini benar tolong pak kadis dibuatkan berita acara ...yah!, " tegasnya.

Terpisah, Kadis Sosial Luwu Timur, Sukarti menjelaskan, "kita sudah melakukan serangkaian rapat dan kita rencanakan kedepan agen e-warung akan kita evaluasi, tentunya dengan agen yang tidak memenuhi syarat kita copot harusnya memiliki modal, dan kedepan agen akan kita buatkan SK, " tandasnya Kamis (22/10/21).

Menanggapi temuan beras Bansos berulat, warga KPM berharap sebelum dilakukan penyaluran, diperlukan instansi terkait memberikan sosialisasi dan penjelasan  kepada warga terkait sumber komoditi pangan khususnya beras, sumbernya berasal darimana, dan gudang penampungan dimana.

"Kalau seperti ini, siapa yang bertanggung jawab selaku Quality control komoditi pangan ini, koq ada jenis komoditi pangan seperti beras yang berulat masuk ke agen dan disalurkan ke KPM, " pungkas Lukman*

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU