Luwu Timur, Sulsel - Proyek Peningkatan Jalan Lingkungan Ujung Suso di Dusun Ujung Sidrap Desa Mabonta Kecamatan Burau yang rencana menghubungkan Desa Balo - Balo di Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur, Sulsel saat ini jadi bahan komentar warga setempat.
Semula Proyek ini direncanakan sebagai jalan lingkar yang menghubungkan Lokasi wisata Pantai Ujung Suso Desa Mabonta menuju Desa Balo - Balo di Kecamatan Wotu.
Beragam komentar wargapun terkait kondisi jalan tersebut usai pekerjaan dilakukan PHO.
Menurut warga lokasi pekerjaan proyek tersebut terkesan hanya digunakan kepentingan segelintir orang selain itu akses ini sangat jarang dilalui warga selain dari beberapa oknum pejabat yang diduga memiliki lahan empang di lokasi tersebut.
Kadis Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (Perkimtan) Luwu Timur Ir.H.Zainuddin, M.Si, saat dikonfirmasi Awak media Rabu (29/12/21) menjelaskan, " Proyek itu sudah luar biasa pak, mana ada pengkrikilan jalan anggaran 80 juta dengan fisik 500 meter. Dan jalan itu akan berlanjut diperbaiki. Saya Lebih tahu kondisi jalan itu dibanding kamu, saya punya Empang di situ pak dan hampir tiap Minggu saya ke situ, " ucap Zainuddin dengan nada sedikit tinggi.
Terpisah Rekanan Proyek saat ditanyai soal RAB, dia menyebut bahwa dalam RAB tidak dicantumkan anggaran Pembersihan lapangan sebelum pekerjaan dimulai. Menurutnya yang ada hanya Penyemprotan dan Pembakaran lokasi jalan. Dia juga menyebutkan kalau Proyek pengkrikilan jalan itu tidak menggunakan Alat Pemadatan, penghamparan pun dilakukan secara Manual.
"Perbaikan jalan itu akan dilakukan secara bertahap, mana mungkin dilakukan sekaligus, " cetus Zainuddin.
Menurut Warga, Proyek tersebut terkesa kurang tepat sasaran sebab pekerjaan jalan ini jauh dari akses publik yang digunakan warga tiap hari. Selain itu akses menuju ke Lokasi proyek terdapat Plat Decker yang kondisinya sudah nyaris ambruk akibat tergerus air laut.
ML salah satu warga perumahan nelayan yang dekat lokasi menyebut, "Pekerjaan itu sebaikya dimulai dari luar dekat perumahan nelayan baru kedalam pak, tapi ini dikerja dari dalam jadi kalau dikerja lagi lanjutannya pasti tambah rusak itu jalan dilalui mobil, " ungkap Ml saat sedang makan siang, Selasa (28/12/21).
Cerita ML juga menyebut kondisi Plat Decker ini juga diperparah saat pekerjaan proyek dilakukan sebab kendaraan yang memuat material timbunan lewat di atas Plat Decker hingga kondisinya makin memprihatinkan.
Pantauan awak media di lapangan Selasa (28/12/21) kondisi lokasi usai pekerjaan dilakukan hingga selesai proses PHO, bekas jalan kendaraan yang dilewati sudah menyerupai kubangan tanpa ditimbun sehingga dikhawatirkan jalan tersebut akan cepat rusak atau terputus oleh pengikisan air laut.